Demon Slayer: Infinity Castle Dapat Dukungan untuk Masuk Oscar 2026

Crunchyroll mengonfirmasi kampanye Demon Slayer: Infinity Castle agar masuk nominasi Oscar 2026 kategori Best Animated Feature.

Demon Slayer: Infinity Castle Dapat Dukungan untuk Masuk Oscar 2026

Film terbaru Demon Slayer, yang sekaligus menjadi bagian pertama dari trilogi penutup (final arc) berjudul Demon Slayer: Infinity Castle, telah memberikan dampak besar bagi industri anime. Kesuksesan ini menunjukkan potensi besar industri anime di masa depan. Tak heran jika Netflix berambisi menjadi penyedia streaming anime terbesar di dunia.

Film Infinity Castle sendiri berhasil memecahkan berbagai rekor. Karena terus menorehkan pencapaian luar biasa, platform streaming terbesar, Crunchyroll, bahkan menunda perilisan film ini di layanannya. Meski begitu, mereka tetap memberikan dukungan penuh terhadap prestasi global film ini, termasuk melalui kampanye penghargaan internasional.

Crunchyroll telah mengkonfirmasi akan mendukung nominasi Kimetsu no Yaiba: Infinite Castle di ajang Oscar 2026. Mereka resmi meluncurkan kampanye agar film ini masuk kategori Best Animated Feature — sebuah penghargaan yang selama ini sulit diraih oleh produksi Jepang.

CEO Crunchyroll, Rahul Purini, menyatakan bahwa dampak budaya sekaligus pencapaian teknis film ini layak mendapat pengakuan dari Academy.

“Kami pikir film ini luar biasa. Para penggemar benar-benar pantas melihatnya dipertimbangkan di ajang Oscar,” ujarnya dalam wawancara dengan media.

Kualitas Produksi yang Dipuji

Disutradarai oleh Haruo Sotozaki dan dianimasikan oleh ufotable, film ini dipuji karena kualitas visual, intensitas cerita, serta kesetiaannya pada manga karya Koyoharu Gotouge. Penayangan perdananya menjadi titik awal dari alur penutup Kimetsu no Yaiba, yang semakin mengukuhkan waralaba ini sebagai fenomena global.

Rekor Box Office Dunia

Dalam dua minggu pertama, Kimetsu no Yaiba: Infinite Castle telah melampaui pendapatan $104 juta di box office AS dan mengumpulkan lebih dari $555 juta secara global, menjadikannya film Jepang terlaris sepanjang sejarah. Angka ini diperkirakan terus meningkat setelah rilis di Tiongkok pada 8 Oktober 2025.

Peluang Bersejarah di Ajang Internasional

Film ini kini masuk jajaran pendek karya Jepang yang pernah bersinar di Oscar, seperti Spirited Away (2003) dan The Boy and the Heron (2024). Namun, ini akan menjadi pertama kalinya sebuah film aksi shonen bersaing dalam kategori tersebut—sebuah peluang bersejarah bagi anime.