Industri film Indonesia telah mengalami perkembangan yang pasang surut. Namun, ada satu genre film yang memiliki target pasar besar tetapi belum berkembang secara optimal, yaitu genre animasi. Dalam beberapa dekade terakhir, memang telah ada sejumlah film animasi Indonesia yang dirilis, namun banyak di antaranya belum mampu meraih hasil memuaskan, bahkan gagal secara pendapatan.
Meski demikian, bukan berarti industri film animasi Indonesia tidak bergerak maju. Beberapa film animasi lokal terus dikembangkan, terutama karena melihat potensi pasar yang sangat besar di Indonesia. Dengan potensi tersebut, sudah seharusnya film animasi Indonesia dapat meraih kesuksesan, setidaknya di negeri sendiri.
Belum lama ini, ada film animasi Indonesia terbaru yang dirilis berjudul "Jumbo". Film ini disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures. Sejak awal, Jumbo telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia, terutama sejak teaser resminya dirilis pada 2022 silam. Visual animasi yang ditawarkan membuat film ini menjadi salah satu film animasi yang paling dinanti.
Hasil yang didapatkan pun seolah menjawab ekspektasi. Jumbo mendapat tanggapan positif dari para penonton dan meraih kesuksesan besar. Bahkan, film ini berhasil memecahkan rekor sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan lebih dari 1 juta penonton hanya dalam 7 hari penayangannya di bioskop.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017) yang meraih 642.312 penonton. Jumbo bukan hanya sukses secara angka, tetapi juga mendapat tempat di hati masyarakat. Banyak warganet menyampaikan kesan positif mereka di media sosial, bahkan menyebut Jumbo sebagai salah satu film animasi lokal terbaik saat ini.
Tak hanya itu, banyak warganet juga mengungkapkan rasa bangga terhadap kualitas animasi Indonesia yang dinilai berkembang pesat. Tren capaian penonton Jumbo pun menunjukkan grafik yang terus naik sejak hari pertama penayangannya pada 31 Maret 2025.
Pada hari pertama perilisannya, film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy ini berhasil meraih 60.458 penonton.Angkanya bertambah dua kali lipat lebih sebanyak 140.179 penonton pada hari kedua. Begitu juga pada hari ketiga penayangannya yang meraup 255.084 penonton, setelah mendapatkan tambahan sebanyak 115.000 lebih penonton dalam sehari.
Tren positif itu pun terus berlanjut pada hari keempat perilisannya yang mendapat tambahan 154.000 lebih penonton hingga menjadi 409.190 penonton, begitu pun pada hari kelima penayangannya yang mencapai 572.893 penonton. Angka itu diraih setelah film Jumbo ditonton sebanyak 163.000 penonton dalam sehari.
Capaian jumlah penontonnya semakin menanjak pada hari keenam tayang di bioskop. Jumbo mampu mendatangkan 203.000 lebih penonton dalam sehari, hingga mencatatkan 775.502 penonton pada 5 April 2025 dan meraih lebih 1 juta penonton pada 6 April 2025.
Kesuksesan Jumbo tak lepas dari momen penayangannya yang bertepatan dengan libur sekolah dan Lebaran. Banyak keluarga memilih menonton film ini bersama anak-anak mereka di bioskop.Selain itu, antusiasme di media sosial juga turut mendorong popularitas Jumbo. Banyaknya ulasan positif seperti di media sosial membuat masyarakat penasaran dan akhirnya ikut menonton.
Padahal, selama momen Lebaran, banyak film rilis khususnya genre horor yang biasanya mendominasi box office. Namun Jumbo berhasil menghadapi persaingan tersebut dengan baik, dan kesuksesannya diprediksi masih akan terus bertambah, mengingat film ini baru tayang selama tujuh hari.Film ini semakin spesial karena melibatkan sederet pengisi suara ternama seperti Ariel NOAH, Angga Yunanda, Cinta Laura, dan Bunga Citra Lestari.
Jumbo adalah film animasi yang mengangkat tema perundungan anak. Film ini mengikuti kisah seorang anak bernama Don, yang sering dirundung karena tubuhnya yang gemuk, dan dijuluki “Jumbo”. Namun Don bertekad membuktikan bahwa dirinya juga memiliki bakat yang bisa dibanggakan.
Hingga suatu hari, muncul sesosok makhluk dari dunia lain yang meminta bantuan Don. Bersama dua sahabatnya, Mae dan Nurman, Don pun memulai petualangan ajaib bak dongeng.Don sendiri digambarkan sebagai anak yang gemar dibacakan cerita dongeng oleh orang tuanya. Buku dongeng peninggalan mendiang orang tuanya kemudian menjadi petunjuk penting dalam petualangannya.