Magspot Blogger Template

Situs Komunitas Anime Anilist Telah Menyatakan Menolak Anime Buatan AI

Dalam beberapa waktu terakhir, topik mengenai kecerdasan buatan (AI) dan anime menjadi perbincangan hangat. Mulai dari tren edit foto dengan Style Ghibli menggunakan AI, hingga layanan streaming yang mempertimbangkan adopsi teknologi AI di platform mereka. Topik ini menuai pro dan kontra, terutama terkait dampaknya terhadap industri anime.

Meski diskusi seputar AI dalam anime sudah berlangsung cukup lama, tampaknya isu ini akan terus bergulir. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya pelaku industri dan komunitas anime yang menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap penggunaan AI dalam proses produksi. Salah satunya adalah sutradara One Piece, Megumi Ishitani, yang secara tegas mengkritik fitur baru dari Chat GPT yang memungkinkan pengguna mengedit foto menjadi Ghibli Style. Selain itu, komunitas dan fanbase anime pun mulai menyuarakan kekhawatiran mereka.

Di era saat ini, ketika kecerdasan buatan mulai mengambil peran besar dalam industri kreatif, komunitas anime menghadapi dilema tersendiri. Salah satu perdebatan terbaru muncul dari anime pendek berjudul Twins Hinahima. Menariknya, sorotan bukan pada cerita atau visualnya, melainkan pada proses produksinya yang sebagian besar menggunakan AI.

Anime ini dirilis pada 28 Maret 2025 dengan durasi 24 menit, menceritakan Himari dan Hina, dua saudara perempuan kembar yang berprofesi sebagai TikToker dan YouTuber. Mereka berusaha meraih ketenaran di media sosial, hingga suatu hari terseret ke realitas alternatif yang penuh fantasi. Perpaduan antara dunia online dan dunia asing yang mereka alami menjadi elemen unik dalam ceritanya. Namun, hal yang paling menyita perhatian adalah fakta bahwa sebagian besar visual dalam anime ini dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Bahkan teaser trailer-nya pun dibuat menggunakan AI.

Kontroversi mencuat ketika pengguna menyadari bahwa Twins Hinahima tidak tercantum di situs database anime, Anilist. Saat ditanya alasannya, moderator Anilist menjawab, “Kami tidak tertarik menambahkan anime yang sebagian besar dihasilkan oleh AI. Jika 95% gambarnya bukan buatan manusia, itu terlalu banyak.” Dengan pernyataan ini, Anilist secara tegas menyatakan sikap mereka terhadap anime berbasis AI.

Berdasarkan pedoman Anilist, jika sebuah anime diproduksi sebagian besar di luar Jepang atau mengandalkan AI dalam sebagian besar prosesnya, maka bisa dikecualikan dari daftar. Beberapa pengguna menyoroti bahwa MyAnimeList (MAL) justru memasukkan anime ini. Namun, Anilist menanggapi perbedaan itu dengan santai, “MAL tampaknya tidak memiliki sikap yang sama terhadap AI seperti kami.”

Menariknya, Twins Hinahima dibuat oleh kolaborasi antara perusahaan veteran Frontier Works dan startup Tokyo, Kaka Creation. Mereka menyebut metode produksinya sebagai AI-supported. Berikut gambaran proses produksinya:

  • Desain karakter: Digambar oleh seniman manusia menggunakan Clip Studio Paint.
  • Latar belakang: AI mengubah foto nyata menjadi latar bergaya anime, lalu disempurnakan oleh ilustrator manusia.
  • Efek visual: Pencahayaan dan animasi akhir dikerjakan dengan perangkat lunak seperti Adobe oleh tenaga manusia.
  • Animasi: Menggunakan motion capture dan interpolasi AI, namun tetap ditinjau dan disesuaikan oleh animator manusia.

Jadi, ini bukan sekadar proses otomatisasi instan. AI hanya menangani bagian repetitif, sementara seniman tetap memberi sentuhan kreatif mereka. Menurut para pembuatnya, tujuan utama penggunaan AI adalah agar manusia bisa lebih fokus pada aspek yang paling penting yaitu kreativitas namun meskipun begitu pro dan kontra penggunaan AI pada industri Anime akan menjadi diskusi panjang dalam beberapa waktu kedepan .


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال